TEKNIK RADIOGRAFI SKOLIOSIS PROGRAM
PROYEKSI YANG DIGUNAKAN DALAM PEMERIKSAAN SKOLIOSIS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. AP/PA
2. ERECT LATERAL
3. AP/PA METODE FERGUSON
4. AP/PA RIGHT AND LEFT BENDING
5. POSISI LATERAL HIPEREKSTENSI & HIPERFLEKSI
1. PROYEKSI PA/AP
Posisi Pasien :
Pasien dalam posisi erect atau recumbent dengan distribusi berat tubuh pada keduakaki pada posisi erect
Posisi Obyek :
- Atur MSP pada CR dan Mid line
- Tidak ada rotasi tarsal / pelvis jika memungkinkan
- Letakkan lower margin min 3-5 cm dibawah crista iliaka
Posisi Sinar :
CR : tegak lurus langsung pada mid point
SID : 100 -150 cm
Kriteria Gambar :
Tampak vertebra thoracal dan lumbal
2. PROYEKSI LATERAL ERECT
Tujuan :
Untuk melihat Spondylolis, derajat kiposis atau lordosis
Posisi Pasien :
Posisi pasien lateral erect dengan kedua lengan diangkat, atau jika tidak tegak,pegangan di depannya.
Sisi cembung pada kurva harus tegak lurus
Posisi Obyek :
- Letakkan pelvis dan tarsal dalam posisi lateral
- Atur mid coronal plane tubuh pada CR dan mid line
- Lower margin minimal 3 -5 cm dibawah setinggi crista iliaka
Posisi Sinar :
CR : tegak lurus grid
CP : pada pertengahan kaset
SID : 100 – 150 cm
Kriteria Gambar : Tampak vertebra thorakal dan lumbal dalam posisi lateral
3. PROYEKSI AP METODE FERGUSON
Tujuan :
Metode ini membantu mengkompensasi perbedaan kelainan bentukcurva
Posisi Pasien :
- Salah satu kaki pasien bisa duduk / berdiri dengan kedua lengandisamping
-Utk kaki yg kedua, letakkan block dibawah kaki ( atau hip jikaduduk) pada sisi cekung curva kaki pasien dapat meneggakkansedikit posisi tanpa assiten.
- Block boleh digunakan dibawah pantat jika pasien duduk atau kakijika pasien berdiri
Posisi Obyek :
- Atur MSP pada CR dan mid line grid dengan kedua lengandisamping
-Tidak ada rotasi tarsal atau pelvis jika memungkinkan
- Batas bawah 3 -5 cm dibawah crista iliaka
Posisi Sinar:
CR : Tegak lurus
CP : pada pertengahan kaset
SID : 100 – 150 cm
4. PROYEKSI AP (PA) RIGHT AND LEFT BENDING
Tujuan :
Utk menilai space vertebra jika digerakkan
Posisi Pasien :
Pasien dalam posisi erect atau recumbent dan AP atau PA dengankedua lengan disamping
Posisi Obyek :
- Atur MSP pada CR dan mid line pada grid
- Tidak ada rotasi tarsal dan pelvis jika memungkinkan .
- Letakkan batas bawah 3 -5 cm di bawah crista iliaka
- Dengan pelvis sbg titik tumpu, fleksikan ke arah lateral pada salahsatu sisi
- Jika recumbent gerakkan kedua tarsal dan tungkai sampaimaksimum lateral fleksi
Posisi Sinar :
CR : tegak lurus
CP : pertengahan Kaset
SID : 100 – 150 cm
KRITERIA GAMBAR :
Tampak gambaran AP/PA vertebra thoracal dan lumbal, dengan pasien dalam lateralfleksi min 2,5 cm di bawah crista iliaka tampak
5. Posisi Lateral Hyperextensi dan Hiperfleksi
Tujuan :
Proyeksi ini digunakan utk melihat penyatuan spinal fusion
-Dilakukan dengan pasien dalam posisi
( hiperfleksi dan hyperekstensi)
Posisi Pasien :
Pasien dalam posisi lateral recumbent, dengan kepala diatas bantal dan suportdiantara knee
Posisi Obyek :
- Atur mid coronal plane pada mid line grid
Hiperfleksi :
Gunakan pelvis sebagai fulcrum, bending ke arah depan dgn tungkai ke atas
Hiperekstensi :
Gunakan pelvis sebagai fulcrum, tarsal dan kedua tungkai ditarik ke posteriorhiperextensi
Tidak ada rotasi thoraks dan pelvis.
Kriteria gambar :
Tampak lateral lumbal dan hiperfleksi dan hiperekstensi
No comments:
Post a Comment